FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PROSTITUSI SEER KABUPATEN KARAWANG

  •  Vivi Dwi Putri Dosen Tetap Prodi D III Kebidanan STIKES Abdurahman Palembang
Keywords: Pengetahuan penyakit menular seksual, umur, status tempat tinggal, sosial ekonomi, pengalaman, sumber informasi

Abstract

According to WHO estimates in 2008, 499 million new cases of curable STI (syphilis, gonorrhea, chlamydia and trikomoniasis) takes place every year around the world in adults aged 15-49 years. These figures do not include extra health burden caused by HIV and other viruses such as HSV IMS. The design that was used in the preparation of analytical research methods is by using a Cross-sectional approach in simple random sampling, with the number of respondents to be 65. The research and discussion of the 65 respondents, a total of 20 respondents (30.8%) good knowledge level and 45 respondents (69,2%) level of knowledge. Of the 5 variables are examined, there is one variable that meaningful socio-economic value of the obtained p = 0.05  (≤0.05), and 4 other variables was not meaningfully. There is a meaningful relationship between the socioeconomic level of knowledge of women sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases (STDS), whereas other characteristics such as age, experience, the status of residence and source of information on the absence of a meaningful relationship with the level of knowledge of female sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases. Therefore this research as a basis to improve the quality of service type to the community in order to be able to empower communities especially the society became a target in the health establishments.

 Menurut 2008 WHO memperkirakan, 499 juta kasus baru IMS dapat disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV dan IMS virus lainnya seperti HSV. Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional secara simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65. Hasil penelitian dan pembahasan dari 65 responden, sebanyak 20 responden (30,8%) tingkat pengetahuan baik dan 45 responden (69,2%) tingkat pengetahuan kurang baik. Dari 5 variabel yang diteliti, terdapat satu variable yang bermakna yaitu sosial ekonomi diperoleh nilai p = 0,05 (≤0,05), dan 4 variabel lainnya tidak bermakna.Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual (PMS), sedangkan karakteristik lainnya seperti umur, pengalaman, status tempat tinggal dan sumber informasi tidak adanya hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual. Untuk itu penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaan di instansi kesehatan tersebut

 

References

Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Daili, dkk. (2001). Penyakit Menular Seksual, edisi kedua. Jakarta. FKUI.
Djuanda, dkk. (2002). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ketiga. Jakarta. FKUI.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
Koentjoro, Ph.D. (2004). On The Spot : Tutur dari Sarang Pelacur, Yogyakarta: Tinta.
Kartono, Dr.Kartini. (2003). Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Martaadisoebrata, D, et al. 2005. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Mudjijono. (2005). Sarkem : Reproduksi Sosial Pelacuran. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT.Rineka Cipta.
Notoatmodjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Novita, Nesi, 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta:EGC
Pusat Kesehatan Kerja. (2006). Kebijakan Depkes dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja. (online). http://www.depkes.go.id/index.
Rahmawati, Suci. 2010. Karya Tulis Ilmiah Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual dan Perilaku Seks Pra nikah Mahasiswa.
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wie. (2004). Awas, Penyakit Seks Menular. Jawa Pos, 27 April 2008.
Published
2020-03-16
How to Cite
Putri, V. (2020). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PROSTITUSI SEER KABUPATEN KARAWANG. JURNAL KESEHATAN ABDURAHMAN, 9(1), 47-56. https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.105